Wednesday, March 31, 2010

Menggantung Lukisan di Dinding

TANYA:

Apa hukum menggantung lukisan di dinding?

JAWAB:

Menggantung lukisan makhluk bernyawa di dinding-apalagi yang besar bentuknya- adalah sangat diharamkan meskipun gambar tersebut menampakkan sebagian tubuh dan kepala saja.

Dalam hal ini sangat jelas maksud dari penggan-tungan gambar tersebut yakni pengagungan terhadap apa yang dilukiskan dalam gambar tersebut, padahal perbuatan syirik itu bermula dari pengagungan yang seperti itu sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnu Abbas RA, bahwa ia menerangkan tentang patung-patung kaum Nuh yang mereka sembah, "Sesungguhnya patung-patung itu adalah nama orang-orang shalih yang mereka gambar dengan tujuan agar mereka tidak melalaikan ibadah, kemudian lama-kelamaan mereka menyembah patung-patung tersebut." (Al-Bukhari dalam bab at-Tafsir (4920))

(SUMBER: Al-Majmu’ ats-Tsamin, juz I hal. 201-202, Ibn Utsaimin. Lihat, FATWA-FATWA TERKINI, PENERBIT DARUL HAQ, (021) 84998039) dikutip dari http://alsofwah.or.id)

Tuesday, March 30, 2010

Permasalah Seputar Kuburan Nabi Shallallahu Alaihi Wa Salam

Permasalahan tempat kuburan Nabi Shallallahu Alaihi Wa Salam sudah membingungkan kita.
dan menjadi syubhat di kepala kiat dan menimbulkan kerancuan.

benarkan bahwa kuburan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Salam di dalam Masjid Nabawi? ataukah ada aspek lainnya

Audio ini berisikan fatwa mengenai kuburan Rasul Shallallahu Alaihi Wa Salam, yang memfatwakannya adalah Syaikh Utsaimin dan di terjemahkan oleh Ust badrussalam lc.

silahkan bagi antum yang ingin mendengarkan dan mendownloadnya



Download

Monday, March 29, 2010

Biografi Khadijah binti Khuwailid

Khadijah binti Khuwailid adalah sebaik-baik wanita ahli surga. Ini sebagaimana sabda Rasulullah, “Sebaik-baik wanita ahli surga adalah Maryam binti Imran dan Khadijah binti Khuwailid.”

Khadijah adalah wanita pertama yang hatinya tersirami keimanan dan dikhususkan Allah untuk memberikan keturunan bagi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., menjadi wanita pertama yang menjadi Ummahatul Mukminin, serta turut merasakan berbagai kesusahan pada fase awal jihad pcnyebaran agarna Allah kepada seluruh umat manusia.

Khadijah adalah wanita yang hidup dan besar di lingkungan Suku Quraisy dan lahir dari keluarga terhormat pada lima belas tahun sebelum Tahun Gajah, sehingga banyak pemuda Quraisy yang ingin mempersuntingnya.

Sebelum menikah dengan Rasulullah, Khadijah pernah dua kali menikah. Suami pertama Khadijah adalah Abu Halah at-Tamimi, yang wafat dengan meninggalkan kekayaan yang banyak, juga jaringan perniagaan yang luas dan berkembang. Pernikahan kedua Khadijah adalah dengan Atiq bin Aidz bin Makhzum, yang juga wafat dengan meninggalkan harta dan perniagaan. Dengan demikian, Khadijah menjadi orang terkaya di kalangan suku Quraisy.

A. Wanita Suci

Sayyidah Khadijah dikenal dengan julukan wanita suci sejak perkawinannya dengan Abu Halah dan Atiq bin Aidz karena keutamaan ãkhlak dan sifat terpujinya. Karena itu, tidak heran jika kalangan Quraisy memberikan penghargaan dan berupa penghormatan yang tinggi kepadanya.

Kekayaan yang berlimpahlah yang menjadikan Khadijah tetap berdagang. Akan tetapi, Khadijah merasa tidak mungkin jika sernua dilakukan tanpa bantuan orang lain. Tidak mungkin jika dia harus terjun langsung dalam berniaga dan bepergian membawa barang dagangan ke Yaman pada musim dingin dan ke Syam pada musim panas. Kondisi itulah yang menyebabkan Khadijah mulai mempekerjakan beberapa karyawan yang dapat menjaga amanah atas harta dan dagangannya. Untuk itu, para karyawannya menerima upah dan bagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan. Walaupun pekerjaan itu cukup sulit, bermodalkan kemampuan intelektual dan kecemer1angan pikiran yang didukung oleh pengetahuan dasar tentang bisnis dan bekerja sama, Khadijah mampu menyeleksi orang-orang yang dapat diajak berbisnis. Itulah yang mengantarkan Khadilah menuju kesuksesan yang gemilang.

B. Pemuda yang Jujur

Khadijah memiliki seorang pegawai yang dapat dipercaya dan dikenal dengan nama Maisarah. Dia dikenal sebagai pemuda yang ikhlas dan berani, sehingga Khadijah pun berani melimpahkan tanggung jawab untuk pengangkatan pegawai baru yang akan mengiring dan menyiapkan kafilah, menentukan harga, dan memilih barang dagangan. Sebenarnya itu adalah pekerjaan berat, namun penugasan kepada Maisarah tidaklah sia-sia.

C. Pemuda Pemegang Amanah

Kaum Quraisy tidak mengenal pemuda mana pun yang wara, takwa, dan jujur selain Muhammad bin Abdullah, yang sejak usia lima belas tahun telah diajak oleh Maisarah untuk menyertainya berdagang.

Seperti biasanya, Maisarah menyertai Muhammad ke Syam untuk membawa dagangan Khadijah, karena memang keduanya telah sepakat untuk bekerja sama. Perniagaan mereka ketika itu memberikan keuntungan yang sangat banyak sehingga Maisarah kembali membawa keuntungan yang berlipat ganda. Maisarah mengatakan bahwa keuntungan yang mereka peroleh itu berkat Muhammad yang berniaga dengan penuh kejujuran. Maisarah menceritakan kejadian aneh selama melakukan perjalanan ke Syam dengan Muhammad. Selama perjalanan, dia melihat gulungan awan tebal yang senantiasa mengiringi Muhammad yang seolah-olah melindungi beliau dari sengatan matahari. Dia pun mendengar seorang rahib yang bernama Buhairah, yang mengatakan bahwa Muhammad adalah laki-laki yang akan menjadi nabi yang ditunggu-tunggu oleh orang Arab sebgaimana telah tertulis di dalam Taurat dan Injil.

Cerita-cerita tentang Muhammad itu meresap ke dalam jiwa Khadijah, dan pada dasarnya Khadijah pun telah merasakan adanya kejujuran, amanah, dan cahaya yang senantiasa menerangi wajah Muhammad. Perasaan Khadijah itu menimbulkan kecenderungan terhadap Muhammad di dalam hati dan pikirannya, sehingga dia menemui anak pamannya, Waraqah bin Naufal, yang dikenal dengan pengetahuannya tentang orang- orang terdahulu. Waraqah mengatakan bahwa akan muncul nabi besar yang dinanti-nantikan manusia dan akan mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya Allah. Penuturan Waraqah itu menjadikan niat dan kecenderungan Khadijah terhadap Muhammad semakin bertambah, sehingga dia ingin menikah dengan Muhammad. Setelah itu dia mengutus Nafisah, saudara perempuan Ya’la bin Umayyah untuk meneliti lebih jauh tentang Muhammad, sehingga akhirnya Muhammad diminta menikahi dirinya.

Ketika itu Khadijah berusia empat puluh tahun, namun dia adalah wanita dari golongan keluarga terhormat dan kaya raya, sehingga banyak pemuda Quraisy yang ingin menikahinya. Muhammad pun menyetujui permohonan Khadijah tersebut. Maka, dengan salah seorang pamannya, Muhammad pergi menemui paman Khadijah yang bernama Amru bin As’ad untuk meminang Khadijah.

D. Istri Pertama Rasulullah

Allah menghendaki pernikahan hamba pilihan-Nya itu dengan Khadijah. Ketika itu, usia Muhammad baru menginjak dua puluh lima tahun, sementara Khadijah empat puluh tahun. Walaupun usia mereka terpaut sangat jauh dan harta kekayaan mereka pun tidak sepadan, pernikahan mereka bukanlah pernikahan yang aneh, karena Allah Subhanahu wa ta’ala telah memberikan keberkahan dan kemuliaan kepada mereka.

Khadijah adalah istri Nabi yang pertama dan menjadi istri satu-satunya sebelum dia rneninggal. Allah menganugerahi Nabi Shallallahu alaihi wassalam. melalui rahirn Khadijah beberapa orang anak ketika dibutuhkan persatuan dan banyaknya keturunan. Dia telah mernberikan cinta dan kasih sayang kepada Rasuluflah Shallallahu alaihi wassalam. pada saat-saat yang sulit dan tindak kekerasan dan kekejaman datang dari kerabat dekat. Bersama Khadijah, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mernperoleh per1akuan yang baik serta rumah tangga yang tenteram damai, dan penuh cinta kasih, setelah sekian lama beliau merasakan pahitnya menjadi anak yatirn piatu dan miskin.

E. Putra-putri Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam

Khadijah melahirkan dua orang anak laki-laki, yaitu Qasim dan Abdullah serta empat orang anak perempuan, yaitu Zainab, Ruqayah, Ummu Kultsum dan Fatimah. Seluruh putra dan putrinya lahir sebelum masa kenabian, kecuali Abdullah. Karena itulah, Abdullah kemudian dijuluki ath-Thayyib (yang balk) dan ath-Thahir (yang suci).

Zainab banyak rnenyerupai ibunya. Setelah besar, Zainab dinikahkan dengan anak bibinya, Abul Ash ibnur Rabi’. Pernikahan Zainab ini merupakan peristiwa pertama Rasulullah rnenikahkan putrinya, dan yang terakhir beliau menikahkan Ummu Kultsum dan Ruqayah dengan dua putra Abu Lahab, yaitu Atabah dan Utaibah. Ketika Nabi Shallallahu alaihi wassalam. diutus menjadi Rasul, Fathimah az-Zahra, putri bungsu beliau rnasih kecil.

Selain mereka ada juga Zaid bin Haritsah yang sering disebut putra Muhammad. Semula, Zaid dibeli oleh Khadijah dari pasar Mekah yang kemudian dijadikan budaknya. Ketika Khadijah menikah dengan Muhammad, Khadijah memberikan Zaid kepada Muhammad sebagai hadiah. Rasulullah sangat mencintai Zaid karena dia memiliki sifat-sifat yang terpuji. Zaid pun sangat mencintai Rasulullah. Akan tetapi di tempat lain, ayah kandung Zaid selalu mencari anaknya dan akhirnya dia mendapat kabar bahwa Zaid berada di tempat Muhammad dan Khadijah. Dia mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam untuk memohon agar beliau mengembalikan Zaid kepadanya walaupun dia harus membayar mahal. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam memberikan kebebasan penuh kepada Zaid untuk memilih antara tetáp tinggal bersamanya dan ikut bersama ayahnya. Zaid tetap memilih hidup bersama Rasulullah, schingga dan sinilah kita dapat mengetahuisifat mulia Zaid.

Agar pada kemudian hari nanti tidak menjadi masalah yang akan memberatkan ayahnya, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan Zaid bin Haritsah menuju halaman Ka’bah untuk mengummkan kebebasan Zaid dan pengangkatan Zaid sebagai anak. Setelah itu, ayahnya merelakan anaknya dan merasa tenang. Dari situlah mengapa banyak yang menjuluki Zaid dengan sebutan Zaid bin Muhammad. Akan tetapi, hukum pengangkatan anak itu gugur setelah turun ayat yang membatalkannya, karena hal itu merupakan adat jahiliah, sebagaimana firman Allah berikut ini:

” … jika kamu mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggillah merela sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu … ” (QS. At-Taubah:5)

F. Pada Masa Kenabian Muhammad Shallallahu alaihi wassalam.

Muhammad bin Abdullah hidup berumah tangga dengan Khadijah binti Khuwailid dengan tenterarn di bawah naungan akhlak mulia dan jiwa suci sang suami. Ketika itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjadi tempat mengadu orang-orang Quraisy dalam menyelesaikan perselisihan dan pertentangan yang terjadi di antara mereka. Hal itu menunjukkan betapa tinggi kedudukan Rasulullah di hadapan mereka pada masa prakenabian. Beliau menyendiri di Gua Hira, menghambakan din kepada Allah yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim a.s.

Khadijah sangat ik.hlas dengan segala sesuatu yang dilakukan suaminya dan tidak khawatir selama ditinggal suaminya. Bahkan dia menjenguk serta menyiapkan makanan dan minuman selama beliau di dalam gua, karena dia yakin bahwa apa pun yang dilakukan suaminya merupakan masalah penting yang akan mengubah dunia. Ketika itu, Nabi Muhammad berusia empat puluh tahun.

Suatu ketika, seperti biasanya beliau menyendiri di Gua Hira –waktu itu bulan Ramadhan–. Beliau sangat gemetar ketika mendengar suara gaib Malaikat Jibril memanggil beliau. Malaikat Jibril menyuruh beliau membaca, namun beliau hanya menjawab, “Aku tidak dapat membaca.” Akhirnya, Malaikat Jibril mendekati dan mendekap beliau ke dadanya, seraya berkata, “Bacalah, wahai Muhammad!” Ketika itu Muhammad sangat bingung dan ketakutan, seraya menjawab, “Aku tidak dapat membaca.” Mendengar itu, Malaikat Jibril mempererat dekapannya, dan berkata, “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Dia mengajari manusia dengan perantaraan pena. Dia mengajarkan segala sesuatu yang belum mereka ketahui.” Rasulullah Muhammad mengikuti bacaan tersebut. Keringat deras mengucur dari seluruh tubuhnya sehingga beliau kepayahan dan tidak menemukan jalan menuju rumah. Khadijah melihat beliau dalam keadaan terguncang seperti itu, kemudian memapahnya ke rumah, serta berusaha menghilangkan ketakutan dan kekhawatiran yang memenuhi dadanya. “Berilah aku selimut, Khadijah!” Beberapa kali beliau meminta istrinya menyelimuti tubuhnya. Khadijah memberikan ketenteraman kepada Rasulullah dengan segala kelembutan dan kasih sayang sehingga beliau merasa tenteram dan aman. Beliau ridak langsung menceritakan kejadian yang menimpa dirinya kepada Khadijah karena khawatir Khadijah menganggapnya sebagai ilusi atau khayalan beliau belaka.

G. Pribadi yang Agung

Setelah rasa takut beliau hilang, Khadilah berupaya agar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengutarakan apa yang telah dialaminya, dan akhirnya beliau pun menceritakan peristiwa yang baru dialaminya. Khadijah mendengarkan cerita suaminya dengan penuh minat dan mempercayai semuanya, sehingga Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. merasa bahwa istrinya pun menduga akan terjadinya hal-hal seperti itu.

Sejak semula Khadijah telah yakin bahwa suaminya akan menerima amanat Allah Yang Maha Besar untuk seluruh alam semesta. Kejadian tersebut merupakan awal kenabian dan tugas Muhammad menyampaikan amanat Allah kepada manusia. Hal itu pun merupakan babak baru dalam kehidupan Khadijah yang dengannya dia harus mempercayai dan meyakini ajaran Rasulullah Muhammad, sehingga Rasulullah mengatakan, “Aku rnengharapkannya menjadi benteng yang kuat bagi diriku.”

Di sinilah tampak kebesaran pribadi serta kematangan dan kebijaksanaan pemikiran Khadijah. Khadijah telah mencapai derajat yang tinggi dan sempurna, yang belum pernah dicapai oleh wanita mana pun. Dia telah berkata kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, “Demi Allah, Allah tidak akan menyia nyiakanrnu Engkau selalu menghubungkan silaturahim, berbicara benar, memikul beban orang lain, menolong orang papa, menghorrnati tamu, dan membantu meringankan derita dan musibah orang lain.”

Setelah Rasulullah merasa tenteram dan dapat tidur dengan tenang, Khadijah mendatangi anak pamannya, Waraqah bin Naufal, yang tidak terpengaruhi tradisi jahiliah. Khadijah menceritakan kejadian yang dialami suaminya. Mendengar cerita mengenai Rasulullah, Waraqah berseru, “Maha Mulia…Maha Mulia…. Demi yang jiwa Waraqah dalam genggaman-Nya, kalau kau percaya pada ucapanku, maka apa yang diihat Muhammad di Gua Hira itu merupakan suratan yang turun kepada Musa dan Isa sebelumnya, dan Muhammad adalah nabi akhir zaman, dan namanya tertulis dalam Taurat dan Injil.” Mendengar kabar itu, Khadijah segera menemui suaminya (Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam) dan menyampaikan apa yang dikatakan oleh Waraqah.

H. Awal Masa Jihad di Jalan Allah

Khadijah meyakini seruan suaminya dan menganut agarna yang dibawanya sebelum diumumkan kepada rnasyarakat. Itulah langkah awal Khadijah dalam menyertai suaminya berjihad di jalan Allah dan turut menanggung pahit getirnya gangguan dalam menyebarkan agama Allah.

Beberapa waktu kemudian Jibril kembali mendatangi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. untuk membawa wahyu kedua dari Allah:

“Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan dan Tuhanmu agungkanlah dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlab kamu memberi (dengan maksud) memperoleb (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah” (QS. Al-Muddatstir:1-7)

Ayat di atas merupakan perintah bagi Rasulullah untuk mulai berdakwah kepada kalangan kerabat dekat dan ahlulbait beliau. Khadijah adalah orang pertama yang menyatap kan beriman pada risalah Rasulullah Muhammad dan menyatakan kesediaannya menjadi pembela setia Nabi. Kemudian menyusul Ali bin Abi Thalib, anak paman Rasulullah yang sejak kecil diasuh dalam rumah tangga beliau. Ali bin Abi Thalib adalah orang pertama yang masuk Islam dari kalangan anak-anak, kemudian Zaid bin Haritsah, hamba sahaya Rasulullah yang ketika itu dijuluki Zaid bin Muhammad. Dari kalangan laki-laki dewasa, mulailah Abu Bakar masuk Islam, diikuti Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqash, az-Zubair ibnu Awam, Thalhah bin Ubaidilah, dan sahabat-sahat lainnya. Mereka masuk menyatakan Islam secara sembunyi-sembunyi sehingga harus melaksanakan shalat di pinggiran kota Mekah.

I. Masa Berdakwah Terang-terangan

Setelah berdakwah secara sembunyi- sembunyi, turunlah perintah Allah kepada Rasulullah untuk memulai dakwah secara terang-terangan. Karena itu, datanglah beliau ke tengah-tengah umat seraya berseru lantang, “Allahu Akbar, Allahu Akbar… Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Dia tidak melahirkan, juga tidak dilahirkan.” Seruan beliau sangat aneh terdengar di telinga orang-orang Quraisy. Rasulullah Muhammad memanggil manusia untuk beribadah kepada Tuhan yang satu, bukan Laata, Uzza, Hubal, Manat, serta tuhan-tuhan lain yang mernenuhi pelataran Ka’bah. Tentu saja mereka menolak, mencaci maki, bahkan tidak segan-segan menyiksa Rasulullah. Setiap jalan yang beliau lalui ditaburi kotoran hewan dan duri.

Khadijah tampil mendampingi Rasulullah dengan penuh kasih sayang, cinta, dan kelembutan. Wajahnya senantiasa membiaskan keceriaan, dan bibirnya meluncur kata-kata jujur. Setiap kegundahan yang Rasulullah lontarkan atas perlakuan orang-orang Quraisy selalu didengarkan oleh Khadijah dengan penuh perhatian untuk kemudian dia memotivasi dan rnenguatkan hati Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. Bersama Rasulullah, Khadijah turut menanggung kesulitan dan kesedihan, sehingga tidak jarang dia harus mengendapkan perasaan agar tidak terekspresikan pada muka dan mengganggu perasaan suaminya. Yang keluar adalab tutur kata yang lemah lembut sebagai penyejuk dan penawar hati.

Orang yang paling keras menyakiti Rasulullah adalah paman beliau sendiri, Abdul Uzza bin Abdul Muthalib, yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Lahab, beserta istrinya, Ummu Jamil. Mereka memerintah anak-anaknya untuk memutuskan pertunangan dengan kedua putri Rasulullah, Ruqayah dan Ummu Kultsum. Walaupun begitu, Allah telah menyediakan pengganti yang lebih mulia, yaitu Utsman bin Affan bagi Ruqayah. Allah mengutuk Abu Lahab lewat firman-Nya :

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dan sabut. “ (QS. Al-Lahab:1-5)

Khadijah adalah tempat berlindung bagi Rasulullah. Dari Khadijah, beliau memperoleh keteduhan hati dan keceriaan wajah istrinya yang senantiasa menambah semangat dan kesabaran untuk terus berjuang menyebarluaskan agama Allah ke seluruh penjuru. Khadijah pun tidak memperhitungkan harta bendanya yang habis digunakan dalam perjuangan ini. Sementara itu, Abu Thalib, parnan Rasulullah, menjadi benteng pertahanan beliau dan menjaga beliau dari siksaan orang-orang Quraisy, sebab Abu Thalib adalah figur yang sangat disegani dan diperhitungkan oleh kaum Quraisy.

J. Pemboikotan Kaum Quraisy terhadap Kaum Muslimin

Setelah berbagai upaya gagal dilakukan untuk menghentikan dakwah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, baik itu berupa rayuan, intimidasi, dan penyiksaan, kaum Quraisy memutuskan untuk memboikot dan mengepung kaum muslimin dan menulis deklarasi yang kemudian digantung di pintu Ka’bah agar orang-orang Quraisy memboikot kaum muslimin, termasuk Rasulullah, istrinya, dan juga pamannya. Mereka terisolasi di pinggiran kota Mekah dan diboikot oleh kaum Quraisy dalam bentuk embargo atas transportasi, komunikasi, dan keperluan sehari-hari lainnya.

Dalam kondisi seperti itu, Rasulullah dan istrinya dapat bertahan, walaupun kondisi fisiknya sudah tua dan lemah. Ketika itu kehidupan Khadijah sangat jauh dan kehidupan sebelumnya yang bergelimang dengan kekayaan, kemakmuran, dan ketinggian derajat. Khadijah rela didera rasa haus dan lapar dalam mendampingi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan kaum muslimin. Dia sangat yakin bahwa tidak lama lagi pertolongan Allah akan datang. Keluarga mereka yang lain, sekali-kali dan secara sembunyi-sembunyi, mengirimkan makanan dan minuman untuk mempertahankan hidup. Pemboikotan itu berlangsung selama tiga tahun, tetapi tidak sedikit pun menggoyahkan akidah mereka, bahkan yang mereka rasakan adalah bertambah kokohnya keimanan dalam hati. Dengan demikian, usaha kaum Quraisy telah gagal, sehingga mereka mengakhiri pemboikotan dan membiarkan kaum muslimin kembali ke Mekah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pun kembali menyeru nama Allah Yang Mulia dan melanjutkan jihad beliau.

K. Wafatnya Khadijah

Beberapa hari setelah pemboikotan, Abu Thalib jatuh sakit, dan semua orang meyakini bahwa sakit kali mi merupakan akhir dan hidupnva. Dalam keadaan seperti itu, Abu Sufjan dan Abu Jahal membujuk Abu Thalib untuk menasehati Muhammad agar menghentikan dakwahnya, dan sebagai gantinya adalah harta dan pangkat. Akan tetapi, Abu Thalib tidak bersedia, dan dia mengetahui bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam tidak akan bersedia menukar dakwahnya dengan pangkat dan harta sepenuh dunia.

Abu Thalib meninggal pada tahun itu pula, maka tahun itu disebut sebagai ‘Aamul Huzni (tahun kesedihan) dalam kehidupan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Sebaliknya, orang-orang Quraisy sangat gembira atas kematian Abu Thalib itu, karena mereka akan lebih leluasa mengintimidasi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan pengikutnya. Pada saat kritis menjelang kematian pamannya, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. membisikkan sesuatu, Secepat ini aku kehilangan engkau?

Pada tahun yang sama, Sayyidah Khadijah sakit keras akibat beberapa tahun menderita kelaparan dan kehausan karena pemboikotan itu. Semakin hari, kondisi badannya semakin menurun, sehingga Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. semakin sedih. Bersama Khadijahlah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. membangun kehidupan rumah tangga yang bahagia. Dalam sakit yang tidak terlalu lama, dalam usia enam puluh lima tahun, Khadijah meninggal, menyusul Abu Thalib. Khadijah dikuburkan di dataran tinggi Mekah, yang dikenal dengan sebutan al-Hajun. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sendiri yang mengurus jenazah istrinya, dan kalimat terakhir yang beliau ucapkan ketika melepas kepergiannya adalah: “Sebaik-baik wanita penghuni surga adalab Maryam binti Imran dan Khadijah binti Khuwailid.”

Khadijah meninggal setelah mendapatkan kemuliaan yang tidak pernah dimiliki oleh wanita lain, Dia adalah Ummul Mukminin istri Rasulullah yang pertama, wanita pertama yang mernpercayai risalah Rasulullah, dan wanita pertama yang melahirkan putra-putri Rasulullah. Dia merelakan harta benda yang dimilikinya untuk kepentingan jihad di jalan Allah. Dialah orang pertama yang mendapat kabar gembira bahwa dirinya adalah ahli surga. Kenangan terhadap Khadijah senantiasa lekat dalam hati Rasulullah sampai beliau wafat. Semoga rahmat Allah senantiasa menyertai Sayyidah Khadijah binti Khuwailid dan semoga Allah memberinya tempat yang layak di sisi-Nya. Amin.

Sumber: buku Dzaujatur-Rasulullah, karya Amru Yusuf, Penerbit Darus-Sa’abu, Riyadh, http://ahlulhadiits.wordpress.com/

Friday, March 26, 2010

Kiat Agar Terhindar Dari Musik Dan Nyanyian

Tentunya seorang muslim yang masih mempunyai hati yang bersih akan berusaha meninggalkan musik dan nyanyian setelah jelas keharamannya.

berikut ini kami berikat sedikit kiat-kiat syar’i agar kita selamat dari pada keharaman musik.

1. Menjauhi dari mendegarkannya lewat radio, TV, dan lain-lain yang bisa membawa dan mengingatkan kita dari musik dan nyanyian. Cobalah dari sekarang, kuatkan imanmu tatkala suara musik terdenganr. Jangan hiraukan suara-suara setan yang mengajak kedalam lumpur dosa dan kemaksiatan.

2. يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus {10}: 57)

Karena sesungguhnya al-Qur’an melarang dari mngikuti hawa nafsu, menganjurkan berlaku mulia, dan menjauhkan syahwat di dalam jiwa, melarang dari mengikuti langkah-langkah setan. (Ighatsatul Lahfan I/369)

Sibukkanlah diri anda dengan al-Qur’an pelajarilah sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم niscaya akan jelas cahaya kebenaran, dan selamat dari keharaman Allah عزوجل.

3. Mempelajari dan membaca sejarah Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan para sahabat dalam menyikapi music, karena hal itu akan dapat mendorong untuk mencontoh mereka dalam menjauhi perkara musik dan nyayian.

4. Bergaul dengan teman yang shalih, bukan dengan teman yang cinta music,. Bagaimana juga, teman memiliki pengaruh yagn kuat dalam diri seseorang, apabila anda berteman dengan teman yang shalih, yagn sibuk dengan ilmu dan membenci music, insya Allah anda akan selamat. Akan tetapi sebaliknya, teman yang jelek yang selalu mengajak mendegarkan musik, dia akan membinasakanmu dan menceburkanmu, kedalam lumpura dosa dan keharaman. Benarlah sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang berbunyi:

Seseorang dipandang dari agama temannya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian meliah siapa yang menjadi temannya. (HR. Abu Dawud : 4833, Tirmidzi: 2378, Ahmad 2/303, Hakim 4/171.Lihat ash-Shaihah: 928 oleh al-Albani)

5. Teakhir berdo’alah kepada Allah agar kita diselamatkan dari dosa nyanyian dan music. Dialah yang Maha mengabulkan do’a. mintalah dengan merendahkan diri kepada-Nya, insya Allah kita selamat dari dosa musik.
Inilah yang dapat kami uraikan tentang masalah musik dalam pandangan islam.

Oleh Ust. Abu Abdillah al-Atsari
Dan disalin dari Majalah Al-furqon Edisi 12 tahun V/Rajab 1427 (Agustrus 08)

Thursday, March 25, 2010

Download Gratis Kumpulan Software Islam Pilihan

Silahkan bagi antum semua ingin mendownload kumpulan software islam . gratis!!!

Sofware islam ini sudah dipilih yang terbaik agar memudahkan kita dalam beribadah.

kami memperoleh ini dari web: http://islam-download.net/

* Digital Huda : Dapatkan puluhan gigabyte artikel, ebook, software, MP3, dan video Islami dalam bentuk DVD, dikirim ke rumah Anda DOWNLOAD

* Salafi DB 4.0 : SalafiDB adalah perangkat lunak (software) yang berisikan Al-Qur’an Digital, koleksi ribuan Hadits dan ribuan artikel Islami. Dengan dilengkapi fasilitas telusur (search) dan jelajah (browse) seluruh dokumen, SalafiDB insyaaAllah akan membantu anda dalam memahami Al-Qur’an dan Assunnah… DOWNLOAD

* Download Software lengkap : Koleksi 4.000+ ebook dan artikel Islami. Sangat penting dan sangat diperlukan untuk dimiliki setiap muslim,… DOWNLOAD

* Software Quran : Kumpulan 7 software dan ebook tentang Quran dan tajwid (cara membaca quran) yang benar. Silakan dimanfaatkan,… DOWNLOAD

* HaditsWeb 3.0 : Software Al-Qur’an Digital, ringkasan Shahih Bukhari, kumpulan hadits Riwayat Muslim, ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi, tarjim Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, dan juga biografi para ulama hadits, … DOWNLOAD

* Adzan Pack : Koleksi software pengingat shalat untuk PC/Laptop (Shollu) dan mobile phone (AdzanTimes). Untuk mobile phone, tersedia versi Symbian/Java, Windows Mobile, Blackberry, .. DOWNLOAD

* Software Kamus Bahasa Arab : Software Kamus Bahasa Arab Al-Mufid dan Al-wafi. Penting bagi yang membutuhkan alat penerjemahan,… DOWNLOAD

* Shalat Pack : Kompilasi video dan software peragaan cara shalat yang benar, sesuai tuntunan AL-Qur’an dan As-Sunnah,… DOWNLOAD

* Mobile Pack : Kumpulan berbagai software Islami (program Quran, hadits, adzan, doa, asmaul husna, dst) untuk handphone & blackberry,… DOWNLOAD

Untuk mendowload lebih banyak file islami klik Disini

Wednesday, March 24, 2010

Download Audio: Kiat Khusyu' Dalam Sholat 01

Ada beberapa kiat-kiat yang harus du perhatikan agar kita shalat dengan Khusu'

diantaranya adalah:

1. Bersiap-siap (mempersiapkan diri) untuk menunaikan shalat dengan persiapan yang baik

- Berusaha untuk bersiwak
- Mempersiapkan diri dengan pakaian yang baik (minimal menutup aurat, memakai pakaian kesenangan)

2. Tuma’ninah (tidak tergesa-gesa) di dalam shalat

3. Mengingat mati di dalam shalat

4. Mentadabburi makna ayat-ayat Allah (Berusaha untuk memahami bacaan dalam shalat)

5. …..

Pemateri: Ust. Khoilid Abdus Shomad,LC حفظه الله
Waktu/Tempat: Rabu malam, tanggal tanggal 06 Rabi’uts Tsani 1431 (21 Maret 2010) di Masjid Al Madinah – Pekanbaru.

Silahkan Download

Download

sumber: www.kajian.net

Monday, March 22, 2010

Baikkah Minum Teh bagi Anak-Anak?

Saya pernah diberitaju, kalau minum the dapat menyebabkan kerusakan sel otak jika diberikan pada anak kecil atau bayi. Yang ingin saya tanyakan, sampai usia berapakah anak-anak aman diberikan minuman teh?

Jawab:

Teh (camellia sinensis) adalah salah satu bahan minuman alami yang sudah merakyat. Sebenarnya teh banyak mengandung manfaat bagi kita. Di antaranya ialah sebagai zat anti oksidan yagn bersifat antiasinogentik, kariostatik (mencegah dan menghambat perkembangan sel-sel kanker) serta bisa menurunkan kolesterol; karena the mengandung zat yang di sebut flavonoid.

Namun ada lagi kandungan zat dalam teh yang disebut tanin. Diduga zat ini dapat menghambat penyerapan zat besi. Zat besi sangat penting dan sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembagan, terutaman balita masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, sehingga memerlukan suplai zat besi yang cukup. Oleh karena itu, memang kurang baik bila anak-anak sering minum teh dalam masa-masa pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Wallahu a’lam.

Disalin dari Majalan As-Sunnah edisi 10/tahun VIII/1425H/2004M, Rubrik dokter oleh dr. Ira Enjang T

Saturday, March 20, 2010

Asal Usul Hawa

Pertanyaan:

Disurat apa dan ayat berapa kah yang menjelaskan proses pencitaan hawa dari tulang rusuk adam ‘Alaihi salam?

Jawaban:

Berikut ini kami coba untuk menjawabnya.1

Ada beberapa ayat yang megisyaratkan Hawa diciptakan dari adam, namum tidak merincikan dari bagian mana diciptakan, Firman Allah عزوجل Yang artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Qs an-Nisaa : 1)

Firman-Nya (yang artinya): Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (Qs al-A’raf: 189)

Memang ada riwayat dari Muhammad bin Ishaq dari Ibnu ‘Abbas yang menyatakan bahwa Hawa (istri Adam) disiptakan dari tulang rusuk yang terpendek dan berada di sebelah kiri, dalam keadaan beliau صلى الله عليه وسلم tidur, dan bagian tersebut ditutupi dengan daging, ini dikuatkan dengan sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang artinya:

Berlemah-lembutlah kepada wanita, karena mereka diciptakan dari tulang yang bengkok, dan sesungguhnya yang paling bengkok dari tulang tersebut, ialah yang berada di paling atas. Apabila engkau meluruskannya, maka engkau telah mematahkannya. Dan bila engkau membiarkan, maka ia terus bnegkok. Maka berlamah-lembutlah kepada wanita. (mutafaqin ‘alaihi.)

_____________
1 jawaban ini mengacu kepada kitab Shahih Qashashul Anbiya’ karangan Ibnu Katsir yang disusun oleh Syaikh Salim bin ‘Id al-Hilali, cetakan kesepuluh tahun 1426h, Muassasah Gharas, Kuwait, halalam 20-21.

Disalin dari Majalah As-Sunnah edisi 09/tahun XI/1428h/2007M, halaman 8.

Thursday, March 18, 2010

KOPERASI SYARIAH: Solusi Menghindari Riba

Alhamdulilah sekarang sudah ada koperasi Syariah Yaitu Baitul Maal Wat Tamwil Bintaro (BMT) yang anda semua bisa menabung dan menanamkan modal dan insyaa ALLAH menghindari transaksi berbagai bentuk Riba karna BMT bintaro Ini bersifat Koperasi Syariah.

BMT Bintaro merupakan penggabungan dari sistem PerBANKan dari segi konsep penerimaan dananya, dan PELAKU USAHA Sektor Riil dari segi konsep penyaluran dananya, Kini saatnya menabung sambil menanam modal...

di bawah ini akan di jelaskan sekilas tentang Koperasi Syariah BMT Bintaro.

BMT BINTARO MENITI PERNIAGAAN SESUAI PEMAHAMAN SALAFUL UMMAH

Koperasi Bintaro adalah badan usaha yang berbentuk Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah yang didirikan pada tanggal 5 Muharram 1430 H ber-ketepatan dengan tanggal 2 Januari 2009 dengn Akta Pendirian nomor: 03 tanggal 23 April 2009 Notaris Ny. IRMA SAVYNA FIRDAUS, S.H, dengan pengesahan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor: 518/12/BH/Dis-KUKM tanggal 7 Mei 2009

Koperasi Bintaro adalah penggabungan sistem perbankan dengan pelaku usaha sektor riil, yang insyaa ALLAH menjalankan perniagaan yang benar, dengan menerima penanaman modal dari para shohibul maal dan menggunakan dana tersebut dalam berbagai sektor usaha riil yang di jalankan langsung oleh Koperasi Bintaro mulai dari sektor perdagangan barang, jasa, sampai sektor pabrikasi. Koperasi Bintaro insyaa ALLAH lebih berhati-hati dalam menerapkan muamalahnya sehingga hasil yang didapatkan lebih optimal.

Visi dan Misi BMT Bintaro

VISI BMT BINTARO

Insyaa ALLAH, ber-azam dalam bermuamalah sesuai dengan Al-qur'an dan Assunnah serta pemahaman para sahabat radiallohu anhum ajma'in.

MISI BMT BINTARO

* Insyaa ALLAH menghindari transaksi berbagai bentuk Riba
* PENGGABUNGAN sistim PerBANKan dengan PELAKU USAHA Sektor Riil
* Penyebaran Jenis Usaha, lebih dari 50 unit usaha insyaa ALLAH sedang dan segera dijalankan
* Mengutamakan Keamanan Usaha, kemudian Kesinambungan; Perputaran; Tingkat Keuntungan

Produk BMT Bintaro

1. Tabungan Wadiah
2. Penanaman Modal BMT BINTARO
3. Kerja Sama BMT BINTARO
4. Nisbah Bagi Hasil

Alamat BMT Bintaro

Jl. Senayan Utama Blok H/J 3/2 Sektor 9, Bintaro Jaya
Tangerang
Bintaro
Indonesia

Surel: layanan@bmtbintaro.com Alamat surel ini dilindungi dari spambots. Untuk menampilkannya JavaScript harus diaktifkan.
Telepon: 021-7486 8409
Fax: 021-745 7088
Ponsel: 08129716922, 08551020088, 085718694888, 02146269943


Informasi: Hotline BMT BINTARO 085697444704, 99220660

Ayo Segera Menabung dan menamkan modal di BMT Bintaro sekarang juga.

info lebih lanjut klik disini

Wednesday, March 17, 2010

Biografi Singkat Abdullah bin Mas'ud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil al-Hudzali. Nama julukannya “ Abu Abdirahman”. Ia sahabat ke enam yang paling dahulu masuk islam. Ia hijrah ke Habasyah dua kali, dan mengikut semua peperangan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Dalam perang Badar, Ia berhasil membunuh Abu Jahal.

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda” Ambilah al-Quran dari empat orang: Abdullah, Salim (sahaya Abu Hudzaifah), Muadz bin Jabal dan Ubay bin Ka’ab”. Menurut para ahli hadits, kalau disebutkan “Abdullah” saja, yang dimaksudkan adalah Abdullah bin Mas’ud ini.

Ketikah menjadi Khalifah Umar mengangkatnya menjadi Hakim dan Pengurus kas negara di kufah. Ia simbol bagi ketakwaan, kehati-hatian, dan kesucian diri.

Sanad paling shahih yang bersumber dari padanya ialah yang diriwayatkan oleh Suyan ats-Tsauri, dari Mansyur bin al-Mu’tamir, dari Ibrahi, dari alqamah. Sedangkan yang paling dlaif adalah yang diriwayatkan oleh Syuraik dari Abi Fazarah dari Abu Said.

Ia meriwayatkan hadits dari Umar dan Sa’ad bin Mu’adz. Yang meriwayatkan hadits darinya adalah Al-Abadillah (“Empat orang yang bernama Abdullah”), Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, Abu Musa al-Asy’ari, Alqamah, Masruq, Syuraih al-Qadli, dan beberapa yang lain. Jumlah hadits yang ia riwayatkan mencapai 848 hadits.

Beliau datang ke Medinah dan sakit disana kemudian wafat pada tahun 32 H dan dimakamkan di Baqi, Utsman bin ‘Affan ikut menshalatkannya.

Disalin dari : Biografi Ibn Mas’ud dalam Al-Ishabah: Ibn Hajar Asqalani no.4945

Sumber http://ahlulhadist.wordpress.com

Tuesday, March 16, 2010

Hukum Wanita Berdagang

Pertanyaan:

Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Bagaimana hukumnya wanita menjadi pedagang, baik saat dia sedang musafir maupun ketika sedang bermukim?

Jawaban:

Pada dasarnya, dibolehkan berusaha dan berdagang bagi laki-laki maupun perempuan, baik ketika dalam perjalanan maupun pada saat bermukim. Yang demikian itu didasarkan pada keumuman firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba [Al-Baqarah : 275]

Demikian juga sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau ditanya, Apakah usaha yang paling baik ?

Beliau menjawab.

Artinya : Usaha seseorang yang dilakukan dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang baik [1]

Juga didasarkan pada ketetapan yang sudah permanent bahwa kaum wanita pada permulaan Islam juga melakukan jual beli dengan penuh rasa sopan dan benar-benar menjaga diri, agar perhiasannya tidak terlihat. Tetapi jika jual beli yang dilakukan wanita mengharuskan dirinya memperlihatkan perhiasannya yang dilarang oleh Allah untuk diperlihatkan, seperti misalnya wajah atau melakukan perjalanan tanpa didampingi oleh mahram, atau harus berbaur dengan laki-laki asing yang dikhawatirkan akan munculnya fitnah, maka mereka tidak diperbolehkan melakukan aktivitas perdagangan seperti itu, bahkan wajib mencegahnya agar mereka tidak melakukan hal-hal yang haram untuk suatu hal yang mubah.

Wabillaahit Taufiq. Dan mudah-mudahan Allah senantiasa melimpahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya.


[Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta, Pertanyaan ke-5 dari Fatwa Nomor 2761, Disalin dari Fataawaa Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyyah Wal Ifta, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Jual Beli, Pengumpul dan Penyusun Ahmad bin Abdurrazzaq Ad-Duwaisy, Terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi'i]
_________
Foote Note.
[1] Diriwayatkan oleh Ahmad III/466, IV/141, Al-Hakim II/10, Ath-Thabrani di dalam kitab Al-Kabiir IV/277 nomor 4411, XXII/197 dan 198 nomor 519-520 dan di dalam kitab Al-Ausath II/332, VIII/47 nomor 2140 dan 7918, terbitan Daarul Haramain, Al-Bazaar (Kasyful Astaar) (II/83) nomor 1257 dan 1258, Al-Baihaqi V/263.


Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=678&bagian=0

Kiat-Kiat Memperkuat Iman

Pertanyaan:

Bagaimana seseorang bisa menjadi orang yang kuat imannya, menerapkan segala perintah Allah عزوجل dan takut akan siksa-Nya?

Jawaban:

Hal itu bisa terjadi dengan cara membaca Kitabullah; mengkajinya dan mentadabburi makna dan hukum-hukumnya, mengkaji sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم dan mengaetahui rician syariat darinya,

mengamalkan isinya dan komitmen terhadapnya dala perbuatan dan ucapan; menjadikan diri selalu dalam pengawasan Allah عزوجل dan menyadarikan hati akan keagunganNya; mengingat hari akhir dan adanya hisab, pahala, siksa dan kepedihan serta hal-hal yang menyeramkan; bergaul dengan orang-orang yang dikenal keshalihannya dan menjauhi para pelaku kejahatan dan kerusakan. Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad Wa Alaihi Wa Shabihi.

Kumpulan Fatwa Islam, Lajnah Da’imah, Jus IV, hal. 495

Sunday, March 14, 2010

Benarkah Kedua Tangan Allah ‘Azza Wa Jalla Adalah Kanan

Soal: Apakah kedua tangan Allah عزوجل yang mulia kanan dan kiri ataukah keduanya kanan?

Jawab: Menurut Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dari Salaful Ummah yaitu yang terdiri dari para Sahabat, Taabi’in dan Taab’ut Taabi’in bersama dengan orang yang mengikuti mereka dari para Imam dan para Ulama dan seterusnya dari zaman ke zaman sampai hari kiamat, mereka semuanya mengatakan: Bahwa Allah عزوجل mempunyai kedua tangan yang mulia sebagai Allah عزوجل telah memberitahukan kepada kita di dalam kitab-Nya yang mulia dan juga Rasulullah صلى الله عليه وسلم di dalam sabda-sabda suci beliau dari hadits-hadits yang shahih. Inilah aqidah yang sangat besar dan sangat agung sekali dan tidak ada yang menyalahinya kecuali para ahli bid’ah dari jahmiyyah, mu’tazilah, falaasifah, asy’ariyayah dan seterunya dari orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan bid’ah.

Firman Allah عزوجل:

Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". (Surat Shaad: 75)

Dan Rasul yang mulia صلى الله عليه وسلم telah bersabda:

1. Sesungguhnya abu Hurairoh telah berkata telah bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم: “Allah عزوجل menggenggam bumi pada hari kiamat dan melipat (menggulung) langit (dalam riwayat lain: langit-langit) dengan tangan kanan-Nya, kemudian Allah عزوجل berkata: “ Akulah raja! Manakah raja-raja bumi (dunia)?”. (Hadits shahih riwayat. Bukhari no. 4812,6519,7382 & 7413 dan muslim no. 2787 )

2. Dari Ibnu Umar رضي الله عنه dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم beliau bersabda: “Seseungguhnya Allah عزوجل menggenggam bumi pada hari kiamat dan langit berada di tangan Kanan-Nya, kemudian Dia berkata: “Akulah Raja!”. (Hadits shahih riwayat. Bukhari no 7412 (dan ini adalah lafadznya) dan muslim no. 2788)

Sedangkan lafadz Muslim dalam salaha sati riwayatnya: “ Allah عزوجل memegang langit-Nya dan bumi-Nya dengan kedua tangan-Nya”.

Kemudian ketahuilah, bahwa kedua tangan Allah عزوجل adalah Kanan sebagaiman telah ditegaskan oleh Nabi yang mulia صلى الله عليه وسلم:

Dari Abdullah bin ‘Amr رضي الله عنه ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah bersabda: “Sesungguhnya orang-orang yang adil di sisi Allah عزوجل (pada hari kiamat) di atas mimbar-mimbar dari nur (cahaya) di sebelah kanan Ar Rahman عزوجل dan kedua tangan-Nya adalah kanan. Yaitu orang-orang yang berlaku adil di dalam hukum mereka, dan pada kelaurga mereka, dan pada apa yang mereka pimpin”. (Hadits shahih riwayat. Muslim no 1827 dan Nasaa-i no 5379 dan yang selain dari keduanya.

Adapun hadits Abdullah bin Umar dalam salah satu riwayat Imam Muslim dengan lafazh tangan kanan dan kiri adalah dha’if. Sedangkan riwayat yang shahih dari hadits Abdullah bin Umar dengan lafazh tangan kanan dan kedua kanan sebagaimana telah saya bawakan sebelum ini dari riwayat Bukhari dan Muslim tanpa penyebutan tangan kiri.
Demikinan juga ketegasan hadits Abdullah bin ‘Amr di atas yang menjelaskan kepada kita bahwa kedua tangan Rabbul ‘alamin kedua-keduanya adalah kanan.

Kemudian, Inilah riwayat dari lafazh yagn dha’if dari salah satu riwayat Imam Muslim:

Dari Umar bin Hamzah, dari Salim bin Abdullah (ia berkata): Telah mengkabarkan kepadaku abullah bin Umar ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah bersabda: “Allah عزوجل telah melipat langit padahari kiamat, kemudian Allah عزوجل memegangnya egan tangan kanan-Nya, kemudian Allah عزوجل berkata: Aku-lah Raja! Manakah orang-orang yang berkuasa itu? Manakah orang-orang sombong itu?. Kemudian Allah عزوجل melipat bumi dengan tangan kiri-Nya, kemudian Allah عزوجل berkata: Aku-lah Raja! Manakah orang-orang yang berkuasa itu? Manakah orang-orang yang sombong itu?”.

Tambahan lafazh tangan kiri-Nya adalah Dha’if. Karena Umar bin Hamzah bin Abulah bin Umar bin Khath-thab Al ‘Adawiy Al Umariy Al Madaniy telah menyendiri dalam tambahan tersebut yang telah menyalahi riwayat dari rawi-rawi yang lain yang telah meriwayatkan dari Abullah bin Umar, selain dia termasuk ke dalam kelompok dhu’afaa’ (orang-orang yang lemah).

Yahya bin Ma’in mengatakan: “Umar bin Hamzah lebih lemah dari Umar bin Muhammad bin Zaid”.

Nasaa-I mengatakan: “Dha’if”.

Ibnu Hibban telah memasukannya ke dalam kitab ats Tsiqaat dan dia mengatakan:”Dia adalah termasuk orang yang salah”.1
Saya (Ust. Abdul Hakim) mengatakan: Yakni orang suka salah dalam meriwayatkan hadits, dan di antaranya hadits yang sedang kita bicarakan.

Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan di kitabnya At Taqrib:”Dha’if”.

Riwayat ini juga telah dilemahkan oleh Baihaqiy dan Ibnu Hajar dan lain-lain. 2

Kesimpulan Allah mempunyai kedua tangan dan kedua tangan Allah adalah kanan.

_________________
1 Mizaanul I’tidal (3/192) dan Tahdzibut Tahdzib (7/437)
2 Fat-hul Baari’ dalam mensayrahkan hadits no: 7413

Disalin dari kitab Almasail-il Jilid 8 oleh Ust Abdul hakim bin Amir Abdat .

Saturday, March 13, 2010

Download Audio: Apa Itu Wahabi? (Ust. Zainal Abidin Syamsudin)

Silahkan download rekaman kajian tentang wahabi.
yang di sampaikan oleh Ust Zainal Abidin Syamsudin hafizhahullah.
yang isinya menerangkan tentang sejarah timbuhnya wahabi dan lainnya.

penting untuk di download.
agar kita tahu yang sebenarnya tentang wahabi

Semoga kajian ilmiah yang sangat penting untuk dipahami setiap muslim tersebut bermanfaat. Silakan download pada gambar berikut:

Download Apa Itu wahabi ?

Download juga Audio terkait

Download Meluruskan Sejarah Wahabi oleh Ust. Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawy

Download 01 Apa Itu Wahabi

Download 02 Apa Itu Wahabi

Download 03 Apa Itu Wahabi

Oleh Ust Ali Musri

Sumber Kajian.net


Silakan menyebarkan rekaman kajian-kajian ini kepada kaum muslimin UNTUK KEPENTINGAN DAKWAH

Warisan Untuk Waria

Pertanyaan:

Berapa bagian warisan untuk waria, apakah seperti bagian laki-laki atau perempuan?

Jawaban:

Waria adalah orang yang belum jelas statusnya, apakah ia seorang laki-laki ataukah seorang perempuan. Jika ditinggal mati ketika masih kecil dan setelah besar pun masih belum jelas statusnya,

maka diberikan kepadanya setengah bagian laki-laki dan setengah bagian perempuan. Jika tidak demikian, maka bisa diberikan berdasarkan status yang diyakini atau ditangguhkan pemberiannya sampai dia baligh sehingga statusnya jelas.

Syaikh Ibnu Jibrin, Fatawa Islamiyah, juz 3, hal. 54.

Friday, March 12, 2010

Hukum Makan Daging Sapi

Soal: Saya pernah mendengar seorang Ustasdz mengatakan bahwa kita harus hati-hati terahadap daging sapi, karena rasulullah صلى الله عليه وسلم melarangnya, yang menjadi ganjalan saya, bukankah nabi صلى الله عليه وسلم sendiri pernah pernha berkurban seekor sapi?, bahkkan secara medis susu sapi termasuk minuman terbaik, juga menjadi obat, untuk berbagai macam penyakit, bagaimana penjelasan yang sebenarnya?

Jawab: Memang ada hadits berupa peringatan rasulullah صلى الله عليه وسلم agar berhati-hati terahadap daging sapi, diantara hadits itu adalah:

Kalian harus (minum) susu sapi karena itu sebagai obat, demikian juga minyaknya adalah ksembuhan, dan hati-hatilah kamu terhadap daging sapi karena itu ada penyakitnya. (HR. al-Hakim 4/404. Thobrbroni dalam al-Kabir 327/1. dan dishahihkan al-Albani dalam as-Shohihah 1943)

Dari hadtis ini kita mengambil beberapa ibroh antaranya:
- Nabi صلى الله عليه وسلم memberi petunjuk kepada umatnya untuk minum susu sapi, karena susu sapi adalah obat, demikian juga minyak sapi dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Dalam hadits lain dijelasakan tentang alasanya, seperti dalam sabdanya:
sesungguhnya Allah عزوجل tidak akan ,emurunkan penyakit kecuali menurunkan juga obatnya, maka kamu harus minum susu sapi, karena sapi itu mengumpulkan (makanan) dari semua pepohonan. (HR. al-Hakim dalam Mustadrok 4/403, disetujui adz-Dzahabi, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam as-Shohihah 1533 dan 1943)

Hadits ini menerangkan bahwa susu sapi mengandung obat disebabkan asal makanan sapi adalah berbagai macam tumbuh-tumbuhan. Oleh karna itu Ibnul Qoyyim mengatakan bahwa: "Obat-obatan yang palinng mujarab adalah berupa ramuan. (dari berbagai macam tumbuh-tumbuhan)1
- Nabi صلى الله عليه وسلم memberi peringatan supaya kita berhati-hati terhadap daging sapi, karena daging sapi mengandung penyakit didalamnya. Akan tetapi daging sapi bukan berarti haram dimakan, karena telah sah hadits Nabi صلى الله عليه وسلم bahwasanya beliau pernah berkorban berupa binantang sapi dan beliau memeberikan sebagian dagingnya kepada aisyah (HR. Bukhari 5228), seandainya daging sapi haram, maka Nabi صلى الله عليه وسلم tidak akan melakukan hal terebut, hanya saja kita perlu berhati-hati terahadap daging sapi, dan diantara bentuk kehati-hatian itu adalah tidak terlalu sering menkonsumsi daiging sapi, karena masih banyak daging yang lebih baik dari sapi yaitu kamibng, onta dan lainnya, Wallahu A'lam.

_____________________
1 Dinukil dari at-Tadawi al-Baqor, oleh Syaikh al-Badri Yasin hal. 21.

Disalin dari majalah Al-Fuqon edesi 4 tahun ketujuh/ Dzul Qo'dah 1428 (nov-Des 2007)

Thursday, March 11, 2010

Hukum Mengoleksi Buku Tapi Tidak Membacanya

Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Saya seorang laki-laki yang memiliki banyak buku yang bermanfaat, alhamdulillah, termasuk juga buku-buku rujukan (maraji'), tapi saya tidak membacanya kecuali memilih-milih sebagiannya. Apakah saya berdosa karena mengoleksi buku-buku tersebut di rumah, sementara, ada beberapa orang yang meminjam sebagian buku-buku tersebut untuk dimanfaatkan lalu dikembalikan lagi?

Jawaban.
Tidak ada dosa bagi seorang muslim untuk mengoleksi buku-buku yang bermanfaat dan merawatnya di perpustakaan pribadinya sebagai bahan rujukan dan untuk mengambil manfaatnya serta untuk dipergunakan oleh orang lain yang mengun-junginya sehingga bisa ikut memanfaatkannya.

Dan tidak berdosa jika ia tidak membaca sebagian besar buku-bukunya tersebut. Tentang meminjamkannya kepada orang-orang yang dipercaya bisa memanfaatkannya, hal ini disyari'atkan di samping sebagai sikap mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena dalam hal ini berarti memberikan bantuan untuk diperolehnya ilmu, dan ini termasuk dalam cakupan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa." [Al-Ma'idah: 2]

Juga termasuk dalam cakupan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam

"Artinya : Dan Allah senantiasa menolong hambaNya selama hamba itu menolong saudaranya."[1]

[Fatwa Hai'ah Kibarik Ulama, juz 2, hal. 969, Syaikh Ibnu Baz.]

_________
Foote Note
[1]. HR. Bukhari dalam Ad-Dzikir (2669)

Sumber : http://almanhaj.or.id/content/1329/slash/0

Tuesday, March 9, 2010

Biografi Fatimah Az Zahra Binti Rasulullah

Pemimpin wanita pada masanya ini adalah pui ke 4 dari anak anak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, dan ibunya adalah Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwalid. Sesungguhnya allah Subhanahu wa ta’ala menghendaki kelahiran Fathimah yang mendekati tahun ke 5 sebelum Muhammad diangkat menjadi Rasul, bertepatan dengan peristiwa besar yaitu ditunjuknya Rasulullah sebagai menengah ketika terjadi perselisiha antara suku Quraisy tentang siapa yang berhak meletakan kembali Hajar Aswad setelah Ka’abah diperbaharui. Dengan kecerdasan akalnya beliau mampu memecahkan persoalan yang hampir menjadikan peperangan diantara kabilah-kabilah yang ada di Makkah.

Kelahiran Fahimah disambut gembira oleh Rasulullahu alaihi wassalam dengan memberikan nama Fathimah dan julakannya Az-Zahra, sedangkan kunyahnya adalah Ummu Abiha (Ibu dari bapaknya).

Ia putri yang mirip dengan ayahnya, Ia tumbuh dewasa dan ketika menginjak usia 5 tahun terjadi peristiwa besar terhadap ayahnya yaitu turunnya wahyu dan tugas berat yang diemban oleh ayahnya. Dan ia juga menyaksikan kaum kafir melancarkan gangguan kepada ayahnya.sampai cobaan yang berat dengan meninggal ibunya Khadijah. Ia sangat pun sedih dengan kematian ibunya.

Pada saat kaum muslimin hijrah ke madinah, Fathima dan kakanya \ummu Kulsum tetap tinggal di Makkah sampai Nabi mengutus orang untuk menjemputnya.Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menikah dengan Aisyah binti Abu Bakar, para sahabat berusaha meminag Fathimah. Abu Bakar dan Umar maju lebih dahulu untuk meminang tapi nabi menolak dengan lemah lembut.Lalau Ali bin Abi Thalib dating kepada Rasulullah untuk melamar, lalu ketika nabi bertanya, “Apakah engkau mempunyai sesuatu ?”, Tidak ada ya Rasulullah,” jawabku. “ Dimana pakaian perangmu yang hitam, yang saya berikan kepadamu,” Tanya beliau. “ Masih ada padaku wahai Rasulullah,” jawabku. “Berikan itu kepadanya (Fatihmah) sebagai mahar,”.kata beliau.

Lalu ali bergegas pulang dan membawa baju besinya, lalu Nabi menyuruh menjualnya dan baju besi itu dijual kepada Utsman bin Affat seharga 470 dirham, kemudian diberikan kepada Rasulullah dan diserahkan kepada Bilal untuk membeli perlengkapan pengantin.

Kaum muslim merasa gembira atas perkawinan Fathimah dan Ali bin Abi Thalib, setelah setahun menikah lalu dikaruniai anak bernama Al- Hasan dan saat Hasan genap berusia 1 tahun lahirlah Husein pada bulan Sya’ban tahun ke 4 H. pada tahun kelima H ia melahirkan anak perempuan bernama Zainab dan yang terakhir benama Ummu Kultsum.

Rasullah sangat menyayangi Fathimah, setelah Rasulullah bepergian ia lebih dulu menemui Fathimah sebelum menemui istri istrinya. Aisyah berkata ,” Aku tidak melihat seseorang yang perkataannya dan pembicaraannya yang menyerupai Rasulullah selain Fathimah, jika ia dating mengunjungi Rasulullah, Rasulullah berdiri lalu menciumnya dan menyambut dengan hangat, begitu juga sebaliknya yang diperbuat Fathimah bila Rasulullah dating mengunjunginya.”.

Rasulullah mengungkapkan rasa cintanya kepada putrinya takala diatas mimbar:” Sungguh Fathima bagian dariku , Siapa yang membuatnya marah bearti membuat aku marah”. Dan dalam riwayat lain disebutkan,” Fathimah bagian dariku, aku merasa terganggu bila ia diganggu dan aku merasa sakit jika ia disakiti.”.

Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam menjalankan haji wada’ dan ketika ia melihat Fathima, beliau menemuinya dengan ramah sambil berkata,” Selamat dating wahai putriku”. Lalu Beliau menyuruh duduk disamping kanannya dan membisikan sesuatu, sehingga Fathimah menangis dengan tangisan yang keras, tak kala Fathimah sedih lalu Beliau membisikan sesuatu kepadanya yang menyebabkan Fathimah tersenyum.

Takala Aisyah bertanya tentang apa yang dibisiknnya lalu Fathimah menjawab,” Saya tak ingin membuka rahasia”. Setelah Rasulullah wafat, Aisyah bertanya lagi kepada Fathimah tentang apa yang dibisikan Rasulullah kepadanya sehingga membuat Fathimah menangis dan tersenyum. Lalu Fathimah menjawab,” Adapun yang Beliau kepada saya pertama kali adalah beliau memberitahu bahwa sesungguhnya Jibril telah membacakan al-Qura’an dengan hapalan kepada beliau setiap tahun sekali, sekarang dia membacakannya setahun 2 kali, lalu Beliau berkata “Sungguh saya melihat ajalku telah dekat, maka bertakwalah dan bersabarlah, sebaik baiknya Salaf (pendahulu) untukmu adalah Aku.”. Maka akupun menangis yang engkau lihat saat kesedihanku. Dan saat Beliau membisikan yang kedua kali, Beliau berkata,” Wahai Fathimah apakah engkau tidak suka menjadi penghulu wanita wanita penghuni surga dan engkau adalah orang pertama dari keluargaku yang akan menyusulku”. Kemudian saya tertawa.

Takala 6 bulan sejak wafatnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, Fathimah jatuh sakit, namaun ia merasa gembira karena kabar gembira yang diterima dari ayahnya. Tak lama kemudian iapun beralih ke sisi Tuhannya pada malam selasa tanggal 13 Ramadhan tahun 11 H dalam usia 27 tahun.

Disalin dari Buku Sirah Shahabiyah karya Mahmud mahdi al Istambuli & Musthafa Abu an Nashr asy Syalabi, Penerbit Maktabah Salafy Press, Tahum 2006.

Sumber: http://ahlulhadist.wordpress.com

Monday, March 8, 2010

Kesalahan-Kesalahan Setelah Shalat

Di posting kali ini kita masih membahas tentang masalah shalat, karena shalat itu sangat penting bagi umat islam. Shalat itu membedakan antara Muslim dan Kafir. Jadi kita harus benar dalam menjalankan ibadah shalat menurut Al-Qir'an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salauf Shaleh.

Beberapa hal yang biasa dilakukan oleh banyak orang setelah shalat fardhu (wajib) yang lima waktu, tetapi tidak ada contoh dan dalil dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan para Sahabat رضي الله عنهم.

Diantara Kesalahan dan Bid'ah tersebut ialah :


1. Mengusap muka setelah salam.231

2. Berdo'a dan berdzikir secara berjama'ah yang dipimpin oleh imam shalat.232

3. Berdzikir dengan bacaan yang tidak ada nash/dalilnya, baik secara lafazh maupun bilangannya, atau berdzikir dengan dasar yang dha'if(lemah) atau maudhu'(palsu).
Contohnya :

- Sesudah shalat membaca "Alhamdulillah"
-Membaca Surat Al-Fatihah setelah salam
-Membaca beberapa ayat terakhir surat Al-Hasyr dan lainnya.

4. Menghitung Dzikir dengan memakai biji-bijian tasbih atau yang serupa dengannya. Tidak ada satu pun hadits yang shahih tentang menghitung dzikir dengan biji-bijian tasbih, bahkan sebagian maudhu'(palsu).233 Syaikh Al-Albani رحمه الله mengatakan: " Berdzikir dengan biji-bijian tasbih adalah bid'ah."234

Syaikh Bakr Abi Zaid mengatakan bahwa Berdzikir dengan menggunakan biji-bijian tasbih menyerupai orang-orang Yahudi, Nasrani, Bhudha, dan perbuatan ini adalah bid'ah dhalaalah.235

Yang disunnahkan dalam berdzikir adalah dengna menggunakan jari-jari tangan :
Dari Abullah bin 'Amr رضي الله عنه, ia berkata: " Aku melihat Rasulullah صلى الله عليه وسلم menghitung bacaan tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya."236

Bahkan, Nabi صلى الله عليه وسلم memerintahkan para sahabat wanita menghitung : Subhanallah,alhamdulillah, dan mensucikan Allah dengan jari-jari, karena jari-jari akan ditanya dan diminta untuk berbicara (pada hari kiamat).237

5. Berdzikir dengan suara keras dan beramai-ramai (dengna koor/berjama'ah)

Allah عزوجل memerintahkan kita berdzikir dengan suara yang tidak keras (Qs. Al-A'raaf ayat 55 dan 205, lihat Tafsiir Ibni Katsir tentang ayat ini).

Nabi صلى الله عليه وسلم melarang berdzikir dengan suara keras sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-bukhari, Muslim dan lain-lain.

Imam asy-Syafi'i menganjurkan agar imam atau makmum tidak mengeraskan bacaan dzikir.238

6. Membiasakan/merutinkan berdo'a setelah shalat fardhu (wajib) dan mengangkat tangan pada do'a tersebut (perbuatan ini) tidak ada contohnya dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم
239

7. Saling berjabat tangan sesudah shalat fardhu (bersalam-salaman). tidak ada seorang pun dari sahabat atau Salafus Shaleh رضي الله عنهم yang berjabat tangan (bersalam-salaman) kepada orang yang disebelah kanan atau kiri, depan atau belakangnya apabila mereka selesai melaksanakan shalat. Jika seandainya perbuatan itu baik, maka akan sampai (kabar) kepada kita, dan ulama akan menukil serta menyampaikannya kepada kita (riwayat yang shahih).240

Para ulama mengatakan: "Perbuatan tersebut adalah bid'ah."241

Berjabat tangan dianjurkan, akan tetapi menetapkannya setiap selesai shalat fardhu tidak ada contohnya, atau setelah shalat shubuh dan 'Ashar, maka perbuatan ini adalah bid'ah.242
Wallaahu a'lam bish Shawaab.

_____________________________________
231 LIhat, Silsilah al-Ahadiits adh-dha'iifah wam Maudhuu'ah no. 660 oleh Imam Al-Albani.
232 Al-I'tishaam Imam asy-Syathibi hal. 455-456 tahqiq Syaikh salim al-halabi, Fataawa Al-Lajnah Ad-Daimah VII/188-189, as-Sunan wal Mub-tada'aat hal. 70 perbuatan bid'ah, (al-Qaulul Mubiin fii akhthaa-il Mushalliin hal. 304-305)
233 Lihat, Silsilah al-Ahadiits adh-dha'iifah wam Maudhuu'ah no. 83 dan 1002.
234 Silsilah al-Ahadiits adh-dha'iifah I/185.
235 As-Subhah Taariikhubawa Hukmuha, hal. 101 cet. I Daarul 'Ashimah 1419 H - Syaikh Bakar bin 'Abudillah Abu Zaid.
236 Hadits shahih, riwayat Abu Dawud no. 1502, dan at-Tirmidzi no. 3486. shahihh at-Tirmidzi III/146 no. 2714, shahih Abu Dawud I/280 no. 1330, al-Hakim I/547, al-Baihaqi II/253.
237 Hadits hasan, riwayat Abu Dawud no. 1501 dan at-Tirmidzi no. 3486 dan al-Hakim I/157. Dhisankan oleh Imam An-Nawawi dan Ibnu Hajar Al-Asqalani.
238 Fat-hul Baari II/326 dan al-Qaulul Mubiin hal. 305.
239 Lihat Zaadul Ma'aad I/257 tahqiq al-Arna'ut. Majmuu' Fataawa Syaikh bin Bazz XI/167, dan Majmuu' Fataawa Rasaa-il 'Utsaimin XIII/253-259.
240 Tamaamul Kalaam fi Bid'iyyatil Mushaafahah ba'das salaam - Dt. Muhammad Musa Alu Nashr.
241 Al-Qaulul Mubiin fii Akhbhaa-il Mushaliin hal.293-294 Syaikh Masyhur Hasan Slaman
242 Al-Qaulul Mubiin fii Akhbhaa-il Mushaliin hal. 294-295 dan Silsilah al-Ahaadiits Ash-sgahiihah I/53.

sumber Refrensi

Do'a & Wirid - Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Saturday, March 6, 2010

Cara Mengobati Kesurupan Jin

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ

“Sesungguhnya setan itu dapat berjalan pada tubuh anak cucu Adam melalui aliran darah.” (HR. Al-Bukhari, Kitab Al-Ahkam no.7171 dan Muslim, Kitab As-Salam no. 2175)

Fenomena kesurupan masih mengundang perdebatan hingga saat ini. Kalangan yang menolak, (lagi-lagi) masih menggunakan alasan klasik yakni “tidak bisa diterima akal”. Semoga, kajian berikut bisa membuka kesadaran kita bahwa syariat Islam sejatinya dibangun di atas dalil, bukan penilaian pribadi atau logika orang per orang.



Tapi kita sebagai orang islam harus percaya akan adanya alam ghaib.



Pengobatan terhadap orang yang kesurupan jin mempunyai dua bagian :



1. Pencegahan kesurupan



Di antara upaya pencegahan adalah dengan menjaga semua larangan, taubat dari segala macam kesalahan dan dosa, juga membentengi diri dengan beberapa dzikir, do’a dan ta’awwudz yang di syariatkan.



2. Pengobatan Kesurupan



Yaitu dengan cara seorang muslim –yang hatinya sejalan dengan lisan dan ruqyahnya- membacakan bacaan bagi orang yang kesurupan. Dan pengobatan dengan ruqyah yang paling ampuh adalah dengan surat Al-Fatihah, 1 ayat kursi, dua ayat teakhir surat Al-Baqarah, Qul Huwallahu ahad (surat Al-Ikhlas), Qul A’uudzubirabbil Falaq (surat Al-Falaq), dan Qul A’uudzubirabbin Naas (surat An-Naas), dengan memberi tiupan pada orang yang kesurupan dan mengulangi bacaan tersebut sebanyak tiga kali atau lebih, dan ayat-ayat Al-Qur’an lainnya.1 Sebabseluruh isi Al-Qur’an adalah penyembuh bagi apa yang ada di dalam hati, penyembuh, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.



Dalam pengobatan ini diperlukan adanya dau hal, yaitu :



Pertama, dari pihak orang yang kesurupan jin, yakni berkaitan dengna kekuatan dirinya, kejujuran tawajjuhnya (menghadap) kepada Allah عزوجل, ta’awwudz yang benar yang sejajar antara hati dan lidahnya.



Kedua, dari sisi orang yang beruapaya mengobatin, di mana dia pun harus demikian, karena senjata yang dipergunakan itu minimal harus seimbang dengan senjata lawan. 3



__________________

1. Lihat Sunnan Abi Dawud no. 3420, 3896, 3897, 3901, Ahmad V/210, dan lainnya dari Hharijah bin ash-shalt رضي الله عنه, lihat Silsilah al- Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 2027)



2.
Lihat al-Fat-hur Rabbani, Tartiibu Musnad al-Imam Ahmad XVII/183.



3.
Lihat mengenai bacaan ruqyah yang panjang dan bermanfaat dalam kitab, Wiqaayatul Insan minal Jinni was-Syaithan (hal. 81-84), juga Ash-Shaarimul Battaar (hal. 190-117), karya Syaikh Wahid ‘Abdus Salam Baali. Lihat juga Zaadul Ma’ad IV/66-69, serta Iidhaahul Haqq fii Dukhuulil jinni bil Insi war Radd ‘alaa Man Ankara Dzaalik, karya al-‘Allamah ‘Abul Aziz bin ‘Abdullah bin Baaz( hal. 14). Dan Fataawa Ibni Taimiyah XIX/ 9-65 dan XXIV/276. Demikian juga al-Wiqaayah wal ‘Ilaaj minal Kitab was Sunnah, karya Muhammad bin Syay’i (hal. 66-69). Selain itu juga lihat juga cara mengusir jin dari rumah, dalam kitab al-Wiqaayah wal ‘Ilaaj, Muhammad bin Syaay’I (hal. 59). Dan juga ‘Aalamul jinni wasy Syayaathiin, karya al –Asyqar (hal. 130)



Sumber Refrensi

Do’a & Wirid – Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Dengan sedikit tambahan