Sunday, March 4, 2012



Syarah Al Aqidah Al Wasithiyah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (Bag.5)

Oleh : Syaikh Sa'id bin Ali bin Wahfi Al-Qahthaniy rahimahullah

AYAT-AYAT DAN HADITS-HADITS TENTANG SIFAT-SIFAT ALLAH

Setelah Syaikhul Islam رحمه الله تعالى menyebutkan akidah Firqah Najiyah secara ijmal, yaitu: Iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, Hari Akhir dan takdir yang baik maupun yang buruk dari Allah, maka beliau mulai menjelaskan hal itu secara mendetail. Beliau رحمه الله menyebutkan bahwa di antara manifestasi iman kepada Allah adalah iman kepada apa yang disifatkan oleh-Nya untuk diri-Nya, atau oleh rasul-Nya صلي الله عليه وسلم, tanpa tahrif, ta'thil, takyif atau tamtsil.

Beliau رحمه الله lalu menyebutkan sejumlah ayat dan hadits shahih yang di situ Rasulullah صلي الله عليه وسلم menetapkan Sifat-sifat Allah عزّوجلّ, dengan penetapan yang layak bagi-Nya. Dalam hal ini, beliau رحمه اللهbermaksud menegaskan bahwa tidak ada jalan bagi seorang muslim untuk mengetahui Sifat-sifat Rabbnya yang Maha Tinggi dan Asma'-Nya yang Maha Indah, melainkan melalui perantaraan wahyu. Asma' dan Sifat-sifat Allah itu bersifat tauqifiyah (hanya bisa diketahui dari Allah). Maka, apapun yang ditetapkan oleh Allah bagi diri-Nya, atau oleh Rasulullah صلي الله عليه وسلم, kita meyakininya. Demikian pula, apa yang dinafikan oleh Allah dari diri-Nya, atau oleh Rasulullah صلي الله عليه وسلم, kita menafikannya. Cukuplah bagi kita informasi yang datang dari Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih ini.
Di antara ayat dan hadits yang disebutkan oleh beliau رحمه الله adalah sebagai berikut:


SIFAT FI'LIYAH DAN SIFAT DZATYAH BAGI ALLAH


Sifat-sifat Allah dibagi menjadi dua :

Yang Pertama: Sifat Dzatiyah: yaitu sifat yang tidak terpisahkan dari Allah Ta'ala. Maka, la sejak dahulu dan tetap menyandang sifat tersebut. Misalnya : Ilmu, Hidup, Kuasa, Mendengar, Melihat, Wajah, Telapak, Tangan, Mata, Kaki, Raja, Agung, Besar, Perkasa, Tinggi, Tari, Telapak Kaki, Kaya, Kasih Sayang, dan Berbicara.

Yang Kedua : Sifat Fi'liyah : yaitu sifat yang berkaitan dengan kehendak dan kekuasaan Allah. Misalnya : Bersemayan, Turun, Tiba, Tertawa, Ridha, Ta'ajub, Murka, Datang, Menghidupkan, Mematikan, Gembira, Marah, Benci, Cinta. Semua sifat ini disebut Qadim (ada sejak dahulu) dari segi jenisnya dan baru dari segi terjadinya satu persatu. Sifat-sifat tersebut, juga sifat-sifat Fi'liyah yang lain, berkaitan dengan kehendak Allah. Bila Dia berkehendak, Dia melakukannya sedangkan bila Dia tidak berkehendak, Dia tidak melakukannya.1

SIFAT FI'LIYAH SEKALIGUS DZATIYAH


Kadang-kadang suatu sifat bisa dikategorikan dalam sifat Fi'liyah sekaligus Dzatiyah. Misalnya sifat berbicara (kalam), asalnya merupakan sifat Dzatiyah, karena Dia sejak dahulu dan tetap berbicara. Tetapi bila dilihat dari terjadinya satu persatu, berbicara merupakan sifat Fi'liyah, karena berbicara itu berkaitan dengan kehendak-Nya. Dia berbicara kalau menghendaki. Sebagaimana firman Allah Ta'ala:

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئاً أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

"Sesungguhnya perintah-Nya, apabila Dia menghendaki sesuatu, hanyalah mengatakan, Jadilah !', maka terjadilah ia." [Yasin:82]

Setiap sifat yang berkaitan dengan kehendak Allah Ta'ala, adalah mengikuti kebijaksanaan-Nya. Kadang-kadang hikmah tersebut kita mengerti, tetapi kadang-kadang kita tidak mampu mengetahuinya. Akan tetapi kita yakin dengan seyakin-yakinnya bah-wa Allah tidak menghendaki sesuatu apapun, kecuali hal itu sesuai dengan hikmah. Hal ini diisyaratkan dalam firman Allah :

وَمَا تَشَاءُونَ إِلا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا

"Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."2  [QS.Al-Insaan : 30]






________________________________________________
1_Ibid hal.30
2_Ad-Dahr : 30 Lihat “Al-Qawa’id Al-Mutsla fi Shifatillah wa Asma’ihi Al-Husna”, hal.24

No comments:

Post a Comment